wanita kelahiran 3 Agustus 1976
yang lahir di kota Solo, yang sejak kecil anak perempuan ini sudah akrab dengan
dunia seni karena terlahir dari keluarga seniman terutama ayahandanya yang bernama
Sri Joko Raharjo, berfrofesi sebagai dalang wayang kulit di
Surakarta. Sementara Ibunya Sri Maryati, berfrofesi sebagai guru tari. Kini anak sulung dari empat bersaudara ini adalah Endah Laras dan
tiga adik-adiknya yaitu Supanjang Murti Raharjo, mengajar seni
karawitan khusus untuk orang asing di Solo, dan kadang ke Eropa. Lalu, Sruti
Respati, seniman tari. Dan si bungsu, Retno Musti Sari saat ini sedang studi S2
di ISI Surakarta. Sedangkan endah adalah penyanyi keroncong yang mendunia.
Bakat ini di milikinya semenjak endah masih di usia muda terlihat dari
kemenangannya pada sebuah kompetisi tari tahun 1988 ini merupakan moment yang
paling berharga baginya karena ini merupaka awal untuknya mengeluti dunia seni
secara serius terutama menyanyi dan menari.
Endah Laras bukan hanya pintar dalam bernyanyi dan menari
melainkan ia juga pintar dalam bermain alat music yaitu ukulele yang sampai
saat ini ia selalu bawa ketika ia perfom di kala ia tampil. Pada saat endah
laras ini masih di solo tiba-tiba bapaknya memboyong ia dan adik-adiknya ke
Jakarta dikarenakan ada “sesuatu” pada kedua orangtua saya dan setelah sampai
di Jakarta endah laras mengalami gegar budaya dimana ia sudah cinta dengan
kesenian jawa namun ketika di Jakarta endah tak menemukan tempat berlatih,
kalau pun ada ia harus ke Taman Mini dengan lokasi rumah pada saat itu berada
di Ciledug dan ia stress berat. Sementara dua asiknya Sruti dan Retno berpindah
ke balet.
Lalu bapanya menikah lagi dengan perempuan Amerika yaitu
Colleenamy Chace yang bekerja di lembaga kursus Bahasa Inggris di kawasan
Slipi, Jakarta Barat dan ibu tirinya ini juga bekerja di salah satu surat kabar
The Jakarta Post. Ibu Chace mendidik kami dengan kedisiplinan yang tinggi dan
selalu mengutamakan pendidikan. Pada saat itu di Jakarta endah laras bersekolah
di SMP 111 Kemanggisan. Endah laras sempat minder bersekolah di sana sebab
endah laras selalu di kata-katai udik dan di diskriminasi kan oleh
teman-temannya di sekolah. Akibatnya dia sempat bolos sekolah selama dua bulan.
Tapi kemudian endah laras sadar bahwa ia tidak boleh seperti ini ia harus bisa
bangkit kembali dan membuktikan kepada teman-temannya dengan mulai mengikuti
vocal grup di sekolahnya yang memang vocal grup ini di sekolahnya disegani oleh
murid-murid yang lain dan dari situ lah rasa percaya diri endah laras sudah
mulai tumbuh. Namun, setamat SMA endah laras dan adik-adiknya harus kembali ke
solo dikarenakan bapaknya berpisah dengan ibu chace pada tahun 1995 beliau
pulang ke amerika dan membawa adik endah yang waktu itu berusia lima tahun dari
hasil pernikahannya dengan bapak.
Endah laras sempat bingung apa yang di lakukan setlah
kembali ke kota kelahirannya. Endah laras sempat terpikirkan mau melanjutkan
pendidikannya kejenjang perkuliahan namun terkendala biaya dengan perasaan tak
menentu, di tengah perjalanannya mobil yang di tumpangi endah menepi ke sebuah
tempat untuk beristrirahat dan endah menyempatkan diri untuk ke kamar kecil dan
di sana ia sambil menyanyikan tembang jawa Yen Ing Tawang Ana Lintang yang di
populerkan Ibu Waljinah. Tak di sadari suara endah laras ini terdengar sampai
keluar kamar kecil yang di depannya terdapat supir truk yang sedang berisirahat
dan menyimak suara dari endah laras. Kemudian endah laras mendapatkan tawaran
untuk menyanyi di hajatan anaknya yang akan di khitan dua minggu kemudian. Pada
saat itu endah laras merasa ia bukan seorang penyanyi maka ia menolak tawaran
tersebut namun sopir truk itu meminta kepada endah dan akhirnya endah menerima
tawarannya untuk bernyanyi di khitanan anaknya. Sesuai dengan yang di janjikan
dua minggu kemudian supir truk ini datang menjemput, apa boleh buat endah laras
pada saat itu menggunakan kaos dan celana jins saja tanpa menggunakan make up
untuk bernyanyi di khitanan anak dari si sopir truk tersebut dan pak sopir
menanggap Orkes Keroncong (OK) Purnama Karya yang akan mengiringi endah laras
menyanyi. Ketika acara khitanan sudah selesai endah laras mendapatkan tawaran
kembali dari Pak amri selaku pimpinan OK Purnama Karya ia di ajak menyanyi lagi
dan endah pun menolak tawaran tersebut karena ia merasa dirinya bukanlah
seorang penyanyi tetapi pak amri ini tetap menawarinya untuk bergabung dengan
OK Purnama Karya. Sejak 1995 endah laras resmi jadi penyanyi OK Purnama Karya
dengan honor pada saat itu Rp. 20.000 sekali nyanyi.
Setelah sering tampil dengan OK Purnama Karya, endah laras
jatuh cinta pada keroncong. Karena sudah pentas di mana-mana kemudian suara
endah laras terdengar oleh orkes keroncong yang tergolong laris di boyolali
ketika itu. Endah laras langsung bergabung dengan orkes keroncong tersebut dan
penghasilannya sebulan bisa pentas sampai 50 kali dengan honor yang dua kali
lipat dari honor sebelumnya. Wanita berkonde memakai kebaya ini adalah salah
satu cirri khas dari endah laras di tambah lagi dengan menggunakan ukulele
setiap penampilannya. Pada tahun 2009 endah laras terlibat dalam pementasan
wayang kulit raj wong “dewa ruci” dengan dalang ki enthuse susmono yang di
pentaskan pertama kali di festival wayang internasional di denpasar bali, dan
di beberapa Negara yaitu belanda, belgia, perancis, dan korea. Mulai dari sini
lah endah laras di kenal sebagai musisi keroncong mendunia.
Pengalaman berkeseniannya pun semakin luas dengan
seiringnya beragam prestasi yang ia dapat dalam berbagai ajang kompetisi
terutama dalam kompotisi menyanyi. Pada tahun 2011 beberapa album di produksi
adalah album rekaman “keroncong gemes”, album rekaman kendang kempul “lelo
ledhung”, album rekaman campursari “aja kanda sapa-sapa”, “gajah lampung” dan
masih banyak lagi. Pada akhir tahun 2011 endah laras merekam album
“keroncongkoe”.
No comments:
Post a Comment